Beduk magrib
bertalu-talu terdengar dari sudut-sudut kota Pisang Lumajang. Selang beberapa
menit kemudian Beberapa jamaah sudah turun dari masjid menunaikan sholat magrib
dengan khusuk. Dua Bus Pandawa 3+ sejak Ashar tadi sudah berjajar di Jalan
Alun-alun Selatan Kota Lumajang. Tepatnya di Depan SD Legendaris, tahukan? Ya,
SD yang kita cintai bersama SD LOWO.
Siswa dan guru
satu-persatu datang dengan bersuka ria. Agenda
sore ini dan 2 hari kedepan
adalah Rekreasi kelas 6 sekaligus pisah kenang guru SD Ditotrunan 01
yang sudah purnah dan pindah tugas. Tepat saat adzan Isyak terkumandang dari
Masjid Anas Mahfudz dua bus ini berlahan melaju menuju arah utara kota
Lumajang.
salah satu sisi masjid bagu juga untuk foto ginian, hayo masjid apa ini namanya? |
Begitu nyamannya bus
yang dikendarai akhirnya membuat kami terlelap dalam mimpi indah. Sayup-sayup
lagu terdengar dari video yang diputar membangunkan saat bus berhenti. Terlihat
bangunan indah di sudut pemberhentian itu. Rombongan dua bus kompak menuju
bangunan indah tersebut. Kami bertakbir bersama untuk menyelesaikan sholat
isyak di sana. Udara sepoi-sepoi menyapa dengan gembira membuat kami enggan
pergi dari tempat damai ini. Saya lihat di google map, kami berada di rest area
tol dari Sidoarjo - Kertosono jika tidak
salah heeee.
Bus kembali menembus
malam yang dingin menuju arah Jogjakarta, terlihat jam di HP menunjukkan angka
00.34. Bagai terbagun dari mimpi indah, perjalanan Lumajang ke Jogja tak tarasa
bagi kami. Berkisar pukul 03.00 kami sudah memasuki parkiran Resto Orang Utan di
Jogjakarta. Anak-anak dan bapak ibu guru rehat, mandi, dan sholat subuh di
resto berlantai dua ini. Saya, Kepala sekolah, dan bersama beberapa bapak ibu
guru beralih ke masjid yang berjarak 200 meter dari resto ini.
nampak bapak kepala sekolah dan ibu fajriyah lolos dari krumunan antrian di loket |
“Sarapan
pagi di lantai dua menikmati daging Orang Utan dan sop hangat begitu nikmat”,
kata Pak Slamet heeeeee … (daging sapi_karena
makan di resto orang utan dibuat bercanda daging orang utan). Setelahnya bus
melaju kembali menuju Candi Borobudur. Uuuh, antrian panjang dan padat nampak
di depan mata. Liburan hari pertama ini Borobudur sudah penuh dengan wisawatan.
Setelah menunggu antrian sekitar 30 menit, kami masuk sambil berdesakkan ke
tempat pemeriksaan karcis. Alhamdulillah, luasnya Borobudur membuat kami tidak
berdesakkan kembali. Dipandu oleh salah satu petugas candi Borobudur anak-anak mengenal
satu-persatu sejarah Borobudur.
Cerita selanjutnya klik di sini >>>
Posting Komentar